TEORI LABA
Perusahaan merupakan
suatu organisasi atau lembaga yang Didirikan untuk mencapai suatu tujuan.
Semakin berkembangnya dunia bisnis di bidang barang maupun jasa, maka dari itu
para pembisnis mencari peluang bisnis yang kiranya menghasilkan keuntungan
secara optimal akan suatu produk yang diciptakannya. Disamping itu perusahaan
harus dapat menerapkan langkah – langkah dan strategi yang efektif dan efisien,
baik dalam penggunaan modal maupun target dalam perencanaan operasional
perusahaan sehingga proyek yang dijalankan mampu memberikan kepuasan bagi para
konsumen.
Laba atau keuntungan dapat
didefinisikan dengan dua cara. yang pertama Laba dalam ilmu ekonomi murni
didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil
penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan
penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi didefinisikan
sebagai selisih antara harga
penjualan dengan biaya produksi.
Dalam menganalisa teori laba, harus
dibedakan dahulu apa yang dimaksud dengan laba Bisnis dan Laba Ekonomis.
1. Laba Bisnis
(profit) adalah seluruh penerimaan suatu perusahaan setelah dikurangi biaya
biaya eksplisit. Atau laba yang biasa kita kenal dalam perhitungan akuntansi,
yakni pendapatan dari penjualan dikurangi Biaya Eksplisit (Akuntansi).
2. Biaya Eksplisit
adalah biaya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi seperti gaji, bahan
baku, sewa, dll.
3. Sedangkan yang
dimaksud Laba Ekonomis adalah Total Revenue yang diterima oleh suatu perusahaan
setelah dikurangi biaya biaya eksplisit dan implisit.
Laba bisnis (business
profit) adalah penerimaan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit atau
biaya akuntansi perusahaan. Biaya eksplisit ialah biaya yang benar-benar dikeluarkan
dari kantong perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang dibutuhkan dalam
produksi (seperti; upah tenaga kerja, bunga atas modal, sewa tanah dan gedung,
dan pengeluaran untuk membeli bahan baku).
Laba Bisnis =
Penerimaan - (Upah, Bunga, Sewa, Bahan baku)
Sedangkan Laba Ekonomi (economic profit) adalah penerimaan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya implisit (biaya kesempatan) ialah nilai input yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi .
Sedangkan Laba Ekonomi (economic profit) adalah penerimaan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya implisit (biaya kesempatan) ialah nilai input yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi .
Laba Ekonomi =
Penerimaan - ( Biaya eksplisit + Biaya implisit)
Laba bisnis berguna untuk tujuan akuntansi dan pajak, sedangkan laba ekonomi berguna untuk mencapai keputusan investasi yang benar.
Laba bisnis berguna untuk tujuan akuntansi dan pajak, sedangkan laba ekonomi berguna untuk mencapai keputusan investasi yang benar.
v LABA BISNIS VERSUS LABA EKONOMI
Konsep laba bisnis dan ekonomi membantu mempertajam
focus pada masalah mengapa laba ada dan apa pertanyaan dalam perekonomian pasar
bebas. Konsep laba ekonomi mengenali pembayaran yang diperlukan untuk
penggunaan masukan yang disediakan pemilik. Terdapat tiga tingkat pengembalia
yang normal, atau laba, misalnya, yang dipergunakan untuk menarik para individu
untuk menginvestasikan dana dala satu kegiatan dan bukan menginvestasikan
ketempat lain, atau menggunaknnya untuk konsumsi saat ini. Laba normal ini
semata-mata merupakan biaya modal, biaya ini tidak berbeda dengan biaya sumber
daya lainnya, seperti tenaga kerja, bahan atau energy. Harga yang serupa
terdapat untuk usaha kewirausahaan dari seorang manager-pemilik sebuah
perusahaan dan untuk sumber daya lainnyayang dibawa oleh pemiliktersebut
kedalam perusahaan. Biaya kesempatan untuk masukan yang disediakan pemilik ini
menawarkan penjelasan utama untuk adanya laba bisnis.
v TEORI LABA DALAM EKONOMI
Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap
perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industry. Terdapat beberapa teori
yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut:
1.
Teori Friksi dari laba ekonomi
Teori
Friksi Laba Ekonomi, menjelaskan tentang laba/rugi ekonomi. Teori ini
menjelaskan bahwa pasar sering tidak berada dalam ekuilibrium karena perubahan
yang tidak diantisipasi dalam permintaan produk atau kondisi biaya. Hasilnya
adalah laba ekonomi yang positif atau negatif bagi beberapa perusahaan. Dalam
jangka panjang, industri akan melindungi dirinya dengan cara memasang penghalang
masuk (entry barrier) dan penghalang keluar (exit barrier), sehingga tingkat
pengembalian pun akan menjadi normal (ekuilibrium).
2.
Teori Monopoli dari laba Ekonomi
Teori
ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan, karena factor-faktor seperti skala
ekonomi, persyaratan modal yang tinggi, paten, atau perlindungan impor, dapat
mengmbangkan posisimonopoli yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba
diatas normal untuk periode waktu yang lebih panjang .
3.
Teori Inovasi dari laba ekonomi
Teori
inovasi juga berkaitan dengan friksi. Dalam teori inovasi, laba yang diatas
normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walau demikian,
perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah kebal dari serangan
persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena itu, perusahaan
perlu melakukan inovasi terus-menerus.
4.
Teori kompensasi dari laba ekonomi
Teori
kompensasi dari laba ekonomi menyatakan bahwa tingkat pengembalian yang diatas
normal semata-mata imbalan bagi perusahaanyang sangat berhasil memenuhi
kebutuhan pelanggan, mempertahankan operasi yang efisien, dan sebagainya.
FUNGSI LABA
Laba yang tinggi
adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari
industry/perusahaan. Sebaiknya, laba ynag rendah atau rugi adalah pertanda bahwa
konsumen menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang ditangani dan metode
produksinya tidak efisien.
Laba memberikan
pertanda krusial untuk realokasi sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat
sebagai refleksi peubahan selera kondumen dan permintaan sepanjang waktu. Laba
bukanlah suatu system yang sempurna. Lana bukanlah satu-satunya yang dikejar
oleh manajemen , melainkan aspek pelayanan.
Ditinjau dari
konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya
partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi
partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh
anggota.
Sumber: Supawi Pawenang, 2016, Ekonomi Manajerial, Surakarta:
Universitas Islam Batik.
http://supawi-pawenang.blogspot.co.id/http://uniba.ac.id/home/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar