BAB
II
MODEL
REGRESI
1.
Buatlah
rangkuman dari pembahasan di atas!
Model
dalam keilmuan ekonomi berfungsi sebagai panduan analisis melalui
penyederhanaan dari realitas yang ada. Sehingga model sering diartikan refleksi
dari realita atau simplikasi dari kenyataan. Hal ini akan semakin jelas kalau
kita runut dari bentuk suatu model yang memang berbentuk sangat sederhana.
Penulisan model dalam ekonometrika adalah merupakan pengembangan dari persamaan
fungsi secara matematis, karena pada hakikatnya sebuah fungsi adalah sebuah persamaan
yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara sebuah variabel dengan satu
atau lebih variabel lain.
a.
Bentuk
model
1) Model Regresi Linier
Regresi linier dibedakan menjadi 2 model yaitu single linier
maupun multiple linier. Disebut
single linier apabila variabel bebas hanya berjumlah satu dengan batasan pangkat
satu. Sedang multiple linier apabila variabel bebas lebih dari satu variabel
dengan batasan pangkat satu.
2)
Model Kuadratik
Ciri
model kuadratik dapat diketahui dari adanya pangkat dua pada salah satu
variabel bebasnya. Ciri yang lain dapat dilihat dari pengamatan terhadap scatter
plott yang menunjukkan kecenderungan sebaran data membentuk lengkung, tidak
seperti model linier yang cenderung lurus.
3)
Model Kubik
Ciri
model kubik dapat diketahui dari adanya pangkat tiga pada salah satu variabel
bebasnya. Ciri yang lain dapat dilihat dari pengamatan terhadap scatter
plott yang menunjukkan kecenderungan sebaran data yang berbentuk lengkung dengan
arah yang berbeda. Model kuadratik dituliskan dalam persamaan fungsi sebagai
berikut:

4)
Notasi Model
Huruf
Y memerankan fungsi sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Y sering
juga disebut sebagai variabel gayut, variabel yang dipengaruhi, atau variabel
endogin. Dengan alasan keseragaman, penulisan huruf Y diletakkan disebelah kiri
tanda persamaan.
Huruf
X menggambarkan variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi. Oleh karena itu
variabel ini mempunyai nama lain seperti variabel independen, variabel penduga,
variabel estimator, atau juga variabel eksogen. Peletakannya di sebelah kanan
tanda persamaan menunjukkan perannya sebagai variabel yang mempengaruhi.
Nilai
koefisien korelasi juga menunjukkan tingkat elastisitas, maka dari besarnya nilai
koefisien korelasi (b) tersebut dapat ditentukan jenis elastisitasnya. Jika
nilai b besarnya sama dengan angka satu (b=1) disebut uniter elastis. Artinya,
jika variabel X mengalami perubahan, maka variabel Y akan mengalami perubahan
yang sama besar dengan perubahan yang ada pada variabel X tersebut. Jika nilai
b besarnya lebih kecil dari angka satu (b<1) disebut inelastis. Artinya,
jika variabel X mengalami perubahan, maka variabel Y akan mengalami perubahan
yang lebih kecil dari perubahan yang ada pada variabel X tersebut.
Huruf
e merupakan kependekan dari error term atau kesalahan penggganggu.
Simbol error ini tidak jarang dituliskan dalam huruf µ
atau e. Kesalahan
pengganggu mempunyai banyak sebab yang dapat menimbulkannya seperti :
·
tidak seluruh variabel
bebas yang mempunyai potensi dalam mempengaruhi variabel terikat dapat
disebutkan dalam model.
·
kesalahan asumsi dalam
menentukan teori yang diwujudkan sebagai model.
·
ketidaklengkapan data
yang dianalisis.
·
ketidaktepatan model
yang digunakan.
b.
Spesifikasi
Model dan Data
Secara
spesifik model dalam ekonometrika dapat dibedakan menjadi: model ekonomi (economic
model) dan model statistic (statistical model).
1) Model Ekonomi
Y = b0 +
b1X1 + b2 X2
Model
ini menggambarkan rata-rata hubungan sistemik antara variabel Y, X1, X2. Dalam
model ini nilai e tidak tertera, karena nilai e diasumsikan non random. Dalam realita,
model ini tidak mampu menjelaskan variabel-variabel ekonomi secara pas (clear),
oleh karena itu membutuhkan regresi.
2)
Model Statistik
E
(Y) = b0 + b1X1 + b2 X2
Karena
nilai harapan, maka tentu tidak akan secara pasti sesuai dengan realita. Oleh
karena itu akan muncul nilai random error term (e). Nilai e sendiri
merupakan selisih antara nilai kenyataan dan nilai harapan.
Dalam
teori ekonomi, e merupakan representasi dari asumsi ceteris paribus. Pengakuan
adanya variabel lain yang berpengaruh, meskipun tidak disebutkan variabel apa,
cukup ditulis dengan tanda e, maka
model menjadi lebih realistik. Agar terdapat gambaran yang jelas, maka nilai e harus diasumsikan.
Selain
perlu adanya asumsi-asumsi untuk variabel terikat. Perlu adanya asumsi-asumsi
tambahan terhadap variabel penjelas. Asumsi-asumsi tersebut antara lain :
a) Variabel
independen tidak bersifat random, karena dengan jelas dapat diketahui dari
data.
b) Variabel independen tidak merupakan fungsi
linear dari yang lain. Asumsi ini penting agar tidak terjadi redundancy,
yang menyebabkan multikolinearitas.
2.
Cobalah
untuk menyimpulkan maksud dari uraian bab ini!
Dalam
bab 2 kali ini bertemakan tentang Model Regresi. Tujuan dari pembelajaran bab
ini adalah :
a. Mengerti
definisi model
b. Mengerti
definisi regresi
c. Menyebutkan
model-model regresi
d. Menjelaskan
kegunaan model regresi
e. Menuliskan
alternatif notasi model
f. Memahami
perbedaan-perbedaan model
g. Menggunakan
model untuk menjabarkan teori
Dalam
suatu model regresi terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel terikat dan
variabel bebas, yang dipisahkan oleh tanda persamaan. Variabel terikat sering disimbolkan
dengan Y, biasa pula disebut sebagai variabel dependen, variabel tak bebas, variabel
yang dijelaskan, variabel yang diestimasi, variabel yang dipengaruhi. Cirinya,
berada pada sebelah kiri tanda persamaan (=). Variabel bebas sering disimbolkan
dengan X, biasa pula disebut sebagai variabel independen, variabel yang
mempengaruhi, variabel penjelas, variabel estimator, variabel penduga, variabel
yang mempengaruhi, variabel prediktor. Cirinya terletak pada sebelah kanan
tanda persamaan (=).
Analisa
regresi adalah suatu teknik statistik yang menggunakan hubungan antara dua
variabel atau lebih untuk mendapatkan garis yang fit sehingga satu variabel
dapat diprediksi atau diestimasi berdasarkan variabel lainnya. Misal,
jika seseorang mengetahui hubungan antara biaya iklan dengan penjualan, maka
orang tersebut dapat memprediksi hasil penjualan dengan menggunakan analisa
regresi jika pengeluaran iklan sudah ditentukan. Tujuan model regresi ini
adalah untuk mendapatkan suatu bentuk hubungan antara variabel yang akan
diestimasi (dependent variable) dengan variabel bebas (independent
variable) dan menggunakan model tersebut untuk mengestimasi nilai dari
variabel yang akan di estimasi.
Terdapat 3 jenis regresi antara lain :
-
Regresi Linier
-
Regresi Kuadratik
-
Regresi Kubik
Jenis regresi linier sebagai berikut
:
-
Sebaran data dalam scatter plot menunjukkan sebaran data yang mendekati bentuk garis lurus
-
Model linier dibedakan menjadi single linier maupun multiple
linier
-
Single linier apabila variabel bebas hanya berjumlah satu dengan batasan pangkat satu (regresi linier
sederhana)
-
Multiple linier apabila variabel bebas lebih dari satu
variabel dengan batasan pangkat satu
(regresi linier berganda)
Analisis
regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih
variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan
variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Analisis
korelasi adalah mengukur suatu tingkat atau kekuatan hubungan linear antara dua
variabel. Koefisien korelasi adalah mengukur kekuatan hubungan linear. Regresi
dan korelasi mempunyai perbedaan mendasar. Dalam analisis regresi terdapat
asimtri pada variabel tergantung dan terkiat yang akan dianalisis. Variabel
terikat diasumsikan random atau stokastik, sehingga mempunyai distribusi
probabilitas. Variabel penjelas (variabel bebas) diasumsikan mempunyai nilai
yang tertentu (dalam sampel tertentu). Sebenarnya sangat dimungkinkan bahwa
variabel bebas juga stokastik secara intrinsik, akan tetapi untuk kegunaan
analisis regresi, maka kita asumsikan bahwa nilai variabel bebas adalah
tertentu (fixed). Nilai-nilai pada variabel bebas adalah sama pada berbagai
sampel sehingga tidak random atau tidak stokastik.
3.
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan model !
Model
dalam keilmuan ekonomi berfungsi sebagai panduan analisis melalui
penyederhanaan dari realitas yang ada. Sehingga model sering diartikan refleksi
dari realita atau simplikasi dari kenyataan. Model ekonomi adalah bangunan logika
yang berusaha menyederhanakan hubungan sebab-akibat yg rumit dan pengaruh
diantara elemen-elemen yg saling berinteraksi dalam perekonomian. Dengan model
ekonomi para ekonom dapat melakukan percobaan atau simulasi dengan skenario yg
berbeda, untuk mengevaluasi pengaruh dari suatu pilihan kebijakan.
Secara
umum model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang
menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa
penyederhanaan atau idealisasi.
Model
yang baik (good model) adalah model dengan spesifikasi cukup rinci
sehingga dapat menangkap realitas yang ada, dan disaat yang sama dengan
spesifikasi yang cukup sederhana sehingga interpretatif (dapat
diinterpretasikan) untuk dianalisis dan diambil kesimpulan. Pembangunan model (modelling)
merupakan sebuah seni. Setiap orang bisa punya gambaran yang berbeda dalam
menangkap fenomena yang ada dan memiliki pandangan/pendapat berbeda dalam
membangun suatu model meskipun dihadapkan pada permasalahan yang sama.
Perbedaan tersebut bisa berasal dari background-nya, Kerangka berpikir-nya,
taste-nya, dan sumber daya yang tersedia (data, biaya, tenaga, waktu,
dan sebagainya).
Lebih
khusus pada pembahasan ini adalah model ekonometrika, yaitu model ini
menggunakan metode statistika untuk menjelaskan hubungan antar variabel
ekonomi. Penekanan model ini adalah penggunaan metode statistika untuk
memperoleh hasil empiris berdasarkan model yang dibangun. Sehingga,
perkembangan metode statistika berkontribusi penting dalam perkembangan model
ekonometrika.
b.
Sebutkan
apa saja jenis-jenis model ekonometrika!
Terdapat
dua jenis model dalam ekonometrika, yaitu model ekonomi dan model statistik.
1) Model
ekonomi
Model
Ekonomi merupakan suatu abstraksi tentang hubungan-hubungan ekonomi, untuk
menyederhanakan penanganan masalah-masalah riil ekonomi yang sangat kompleks.
Model-model ekonomi ini umumnya dibentuk untuk mempelajari tingkah laku
unit-unit ekonomi dalam hubungannya dengan pemilihan atau proses dan
kegiatan-kegiatan : produksi, konsumsi dan distribusi barang atau jasa.
Bentuk
model-model ekonomi ini, di samping yang bersifat verbal kita kenal model dalam
bentuk fungsi umum-kualitatif, angka-tabel-grafik dan fungsi
khusus-aljabar/matematis. Ketiga jenis/bentuk model ini pada hakekatnya hanya
dapat dibedakan, namun sebenarnya sulit untuk dipisahkan karena bentuk/jenis
model yang satu bukan merupakan substitusi dari yang lain, melainkan dalam
batas-batas tertentu lebih bersifat komplementer. Dengan kata lain,
bentuk/jenis model yang satu dapat dipergunakan untuk melengkapi dan
menyempurnakan bentuk/jenis model yang lain dan bukan untuk menggantikannya.
2) Model
statistik
Kumpulan data, bilangan, maupun non bilangan yang
disusun dalam tabel dan atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan.
c.
Jelaskan
perbedaan antara jenis-jenis model ekonometrika!
Perbedaan
model ekonomi dan model statistik adalah :
Model
ekonomi adalah yang dalam Model ini menggambarkan rata-rata hubungan sistemik
antara variabel Y, X1, X2. Dalam model ini nilai e tidak tertera, karena nilai
e diasumsikan non random. Dalam realita, model ini tidak mampu menjelaskan
variabel-variabel ekonomi secara pas (clear), oleh karena itu
membutuhkan regresi. Dalam teori ekonomi, e merupakan representasi dari asumsi
ceteris paribus. Pengakuan adanya variabel lain yang berpengaruh, meskipun
tidak disebutkan variabel apa, cukup ditulis dengan tanda e, maka model menjadi
lebih realistik.
Sedangkan
model statistik adalah menggambarkan nilai harapan. Karena nilai harapan, maka
tentu tidak akan secara pasti sesuai dengan realita.
d.
Coba
uraikan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam regresi linier!
Regresi
dalam statistik adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh
suatu variabel terhadap variabel yang lain. Analisis regresi adalah salah satu
analisis yang paling sering digunakan dan luas pemakaiannya. Pengujian
regresi linier, salah satunya adalah pengujian asumsi klasik. Tidak semua uji asumsi
klasik harus dilakukan pada analisis regresi linear, seperti: pengujian asumsi Multikolinearitas tidak harus
dilakukan pada analisis regresi linear sederhana yang memiliki variabel respon
dan prediktor hanya satu.
Asumsi-asumsi
yang harus dipenuhi dalam model analisis regresi linier adalah sebagai berikut
:
1) Asumsi Multikolinearitas
Asumsi Multikolinearitas
adalah asumsi yang menunjukkan adanya hubungan linear yang kuat diantara
beberapa variabel prediktor dalam suatu model regresi linear berganda. Model
regresi yang baik memiliki variabel-variabel prediktor yang independen atau
tidak berkorelasi. Pada pengujian asumsi ini, diharapkan asumsi
Multikolinieritas tidak terpenuhi.
2) Asumsi Autokorelasi
Asumsi Autokorelasi merupakan asumsi residual yang
memiliki komponen/nilai yang berkorelasi
berdasarkan waktu (urutan waktu) pada himpunan data itu sendiri. Proses
Autokorelasi terjadi ketika kovarian antara εi dengan εi
tidak sama dengan nol dengan
Pada
pengujian asumsi ini, diharapkan asumsi Autokorelasi tidak terpenuhi.
3) Asumsi Heteroskedatisitas
Asumsi Heteroskedatisitas
adalah asumsi residual dari model regresi yang memiliki varian tidak konstan.
Pada pemeriksaan ini, diharapkan asumsi Heteroskedatisitas tidak terpenuhi
karena model regresi linier berganda memiliki asumsi varian residual yang
konstan (Homoskedatisitas).
4) Asumsi Normalitas
Asumsi Normalitas
adalah asumsi residual yang berdistribusi Normal. Asumsi ini harus terpenuhi
untuk model regresi linear yang baik. Uji Normalitas dilakukan pada nilai
residual model regresi.
Sumber: Supawi Pawenang, 2011, Ekonometrika
Terapan, Jogjakarta: IDEA Press.
Sumber: Supawi Pawenang, 2016, Ekonomi Manajerial, Surakarta:
Universitas Islam Batik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar