BIAYA OVERHEAD PABRIK
A. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya produksi
yang tidak langsung terhadap produk. BOP merupakan biaya produksi yang tidak
masuk dalam biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja. contoh biaya BOP adalah
biaya yang timbul dari pemakaian bahan penolong, pengawas mesin produksi,
mandor,sewa,pajak, asuransi, depresiasi, penerangan tenga (listrik) yang
digunakan untuk fasilitas produksi.
B.
Konsep Kapasitas
1.
kapasitas teoritis
yaitu
output maksimum yang dapat dicapai secara mutlak dengan anggapan semua
beroperassi secara sempurna.
2.
kapasitas praktis
yaitu
output maksimum pada departemen yang beroperasi secara efisien .
3.
kapisitas normal.
yaitu
penyempurnaan kelemahan a konsep diatas. merupakan dasat yang baik dan tepat
untuk memperhitungkan besarnya BOP
4.
kapasitas yang diharapkan
yaitu
merupakan rencan produksi yang penting untuk memenuhi kebutuhan penjualan pada
tahun yang akan datang.
dukungan yang sangat penting bagi kegiatan produksi.
aktivitasnya tidak secara langsung memproses produk. departemen produksi adalah departemen yang bertanggungjawab
secara langsung terhadap proses produksi atau proses pembuatan produk atau jasa
yang akan dijual ke konsumen. departemen produksi merupakan departemen yang
mengolah bahan secara langsung menjadi produk jadi.
C.
Selisih Biaya Overhead Pabrik
Pada perhitungan tariff biaya overhead pabrik adalah
menggunakan kapasitas normal, sedangkan biaya overhead pabrik
kepada produk menggunakan kapasitas sesungguhnya yang dicapai. Menurut Mulyadi (2009 : 409), ada 4 model analisis selisih
biaya overhead pabrik :
1.
Model Satu Selisih
Selisih BOP dihitung dengan cara mengurangi BOP dengan tarif
standar pada kapasitas standar dengan BOP sesungguhnya.
2.
Model Dua Selisih
Pada
model ini, BOP dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu :
a.
Selisih Terkendali : perbedaan BOP sesungguhnya
dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas standar.
b.
Selisih Volume : perbedaan antara BOP yang dianggarkan pada
jam standar dengan BOP yang dibebankan kepada produk.
3.
Model Tiga Selisih
Dalam
model ini, BOP dipecah menjadi tiga macam selisih, yaitu :
a.
Selisih Pengeluaran : perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP
yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya.
b.
Selisih Kapasitas : perbedaan antara BOP yang dianggarkan
pada kapasitas sesungguhnya dengan BOP yang dibebankan kepada produk
pada kapasitas sesungguhnya.
c.
Selisih Efisiensi : tarif BOP dikalikan dengan selisih
antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya.
4.
Model Empat Selisih
Pada metode ini selisih BOP dipecah menjadi empat, yaitu
:
a.
Selisih Pengeluaran.
b.
Selisih Kapasitas.
c.
Selisih Efisiensi Tetap
d.
Selisih Efisiensi Variabel.
Perhitungan
selisih pengeluaran dan selisih kapasitas sama seperti perhitungan pada metode
tiga selisih. Selisih Efisiensi Tetap dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
( JKSt – JKS ) x Tarif BOP Tetap
Standar
Selisih
Efisiensi Variabel dihitung dengan rumus berikut ini :
( JKSt - JKS ) x Tarif BOP
Variabel Standar
Sumber: Supawi Pawenang, 2016, Modul Akuntansi Biaya, Surakarta: Universitas Islam Batik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar